ALIRAN KONTRUKTIVISME DAN ALIRAN FORMALISME
1. Kontruktivisme
Kontruktivisme berasal dari
kontruktiv dan isme. Kontruktiv yang berarti bersifat membina, membangun, dan
memperbaiki, sedangkan isme adalah aliran. Jadi, kotruktivisme adalah teori
pengetahuan yang bersifat membangun subjek diterima secara aktif dan dibangun
oleh pemahaman subjek. Maksudnya disini adalah teori pengetahuan tersebut
digali sendiri oleh subjek dari pemahaman subjek setelah mencari sumber-sumber
pengetahuan sehingga memungkinkan subjek aktif dalam pembelajaran.
Saat ini yang mengikuti atau menekan
kontruktivisme yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini mendidik dan
mengajarkan siswa agar lebih berfikir kritis atas pengetahuan yang didapat,
mengajarkan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
Kontruktivisme yang dikaitkan dengan
matematika adalah kontruktivisme sosial. Kontruktivisme sosial yaitu mengacu
dalam kenyataan bahwa manusia , peraturan dan kesepakatan merupakan peran kunci
dalam mengembangkan dan membenarkan kebenaran matematika.
Implikasi kontruktivisme dalam
pendidikan matematika, yaitu pemandangan kontruktivisme sosial dalam matematika
memerlukan pendekatan khusus terhadap pendidikannya, dengan mengkombinasikan
dengan seperangkat nilai-nilai dan prinsip-prinsip pendidikan.
Implikasi
dari kontruktivisme, bisa dijabarkan menjadi :
- Pemamparan (exposition)
- Discussion (diskusi)
- Partical Work
- Consudation (pemantapan)
- Problem Solving
- Invastigasi
2. Formalisme
Suatu aliran yang dikembangkan
melalui suatu sistem aksioma yaitu sistem kesepakatan yang disepakati oleh para
ahli. Seperti halnya matematika, bagi kaum formalis matematika itu sesungguhnya
dikembangkan melalui suatu sistem aksioma. Sifat alami dari matematika itu
adalah sistem lambang-lambang yang formal. Mereka percaya bahwa objek-objek
matematika itu tidak ada hingga diciptakan oleh manusia melalui sistem aksioma.
Semua telah dibuktikan bahwa dengan sistem aksioma, matematika itu konsisten.
21.51 |
Category:
Filsafat Pendidikan Matematika
|
0
komentar
Comments (0)