1.    Aliran Absolutis Progresif
Absolutis progresif memandang matematika sebagai akibat dari upaya manusia untuk mencari kebenaran dari pada hasilnya. Menurut pandangan ini, pengetahuan matematika adalah kebenaran mutlak,dan merupakan pengetahuan yang unik, terlepas dari logika dan pernyataan yang benar.
Filsafat absolute progresif :
1.        Menerima penciptaan dan perubahan teori-teori aksiomatis (yang kebenarannya hampir dianggap mutlak).
2.        Mengakui bahwa keberadaan matematika formal karena intuisi matematika diperlukan sebagai dasar dari penciptaan teori.
3.        Mengakui aktifitas manusia dan akibatnya dalam penciptaan pengetahuan dan teori-teori baru, sebab aliran ini lebih memandang dari perjuangan manusia untuk mencarikebenaran yang baru, bukannya pencapaian.

2.    Aliran Platonisme
Platonisme adalah pandangan bahwa objek matematika memiliki eksistensi objektif yang nyata atau real. Platonisme menganggap matematika adalah kebenaran mutlak dan pengetahuan matematika merupakan hasil ilham Illahi. Platonisme memandang obyek-obyek matematika adalah real dan eksistensi real obyek dan struktur matematika adalah sebagai eksistensi realitas yang ideal dan bebas dari sifat manusiawi. Kegiatan matematika adalah proses menemukan hubungan-hubungan yang telah ada di alam semesta. Peran aliran platonisme adalah memberikan pemecahan terhadap persoalan objektifitas matematika.


3.    Aliran Konvensionalisme
Konvensionalisme adalah konsep yang berdasarkan ketentuan yang telah disepakati atau perjanjian. Konvensionalisme dalam aliran matematika adalah pandangan pengikut yang menyebutkan bahwa pengetahuan matematika dan kebenaran didasarkan pada konvensi(kesepakatan) linguistik(bahasa). Kebenaran logika dan matematika memiliki sifat analitis, benar karena ada hubungan nilai dari makna istilah yang digunakan. Aliran ini menerapkan logika mengenai kebenaran-kebenaran dan prinsip-prinsip logika yang merupakan konvensi-konvensi yang disepakati mengenai titik mulai dan bagaimana meneruskan metode konsep yang menjadi dasar utama dalam sistem logika.

4.    Aliran Empirisme

Pandangan empiris tentang pengetahuan matematika (“empirisme naif” untuk membedakannya dengan “empirisme kuasi”) yangmenyebutkan bahwa kebenaran matematika adalah generalisasi empirik (pengamatan).
Aliran empirisme membedakan dua tesis empiris: (i) konsep matematika memiliki asal usul empirik dan (ii) kebenaran matematika memiliki dasar kebenaran empirik yang berasal dari dunia nyata.

Dalam teori empirisme, menyatakan bahwa manusia diciptakan  yang membentuk perkembangan jiwa anak didik adalah lingkungan melalui pintu gerbang indranya yang berarti tidak ada yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa melalui proses penginderaan. Sehingga teori ini merupakan aliran pendidikan yang mementingkan stimulasi eksternal (perangsangan yang datang dari lingkungan luar) dalam perkembangan anak. Dalam teori empirisme, menyatakan bahwa manusia diciptakan  yang membentuk perkembangan jiwa anak didik adalah lingkungan melalui pintu gerbang indranya yang berarti tidak ada yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa melalui proses penginderaan. Sehingga teori ini merupakan aliran pendidikan yang mementingkan stimulasi eksternal (perangsangan yang datang dari lingkungan luar) dalam perkembangan anak. 

Comments (0)